Prof Dr Hasjim Djalal |
TELEPON genggam usang milik Hasjim Djalal?casing-nya diikat karet agar tak copot?tak putus-putusnya berdering sepanjang pekan lalu. Para penelepon itu datang dari berbagai kalangan. Mereka adalah wartawan, anggota DPR, pengamat politik, hingga pejabat Departemen Luar Negeri yang ingin meminta masukan dari Hasjim. Dengan sabar, kakek 72 tahun itu meladeni pertanyaan yang datang bertubi-tubi. Sebuah pertanyaan yang sama: bagaimana posisi hukum Indonesia dalam kasus sengketa Ambalat?
Sengketa di Blok Ambalat membuat orang menengok serius khazanah hukum laut internasional. Di Indonesia, Hasjim Djalal adalah kamus hidup mengenai hal ini. Jalan panjang sudah ditempuh Hasjim. Pada 1961, ia meraih gelar doktor dari Universitas Virginia, Amerika Serikat. Saat itu Hasjim menulis disertasi berjudul The Limit of Territorial Sea in International Laws. Sejak itu, pelbagai posisi penting ia lakoni: mulai dari anggota Dewan Maritim, duta besar urusan laut dan maritim, hingga guru besar di pelbagai universitas. Hasjim juga kerap menjadi wakil Indonesia dalam menyelesaikan kasus tapal batas dengan negara tetangga.
Untuk mengupas sengketa Ambalat, wartawan Tempo Setiyardi dan fotografer Bernard Chaniago pekan lalu mewawancarai Hasjim Djalal.