Hendarto Soembadi
Profesional Perminyakan
Saat bekerja sebagai tenaga ahli asing pada operasi pengeboran minyak dan gas di Afrika, saya berbincang dengan asisten driller yang berasal dari Kongo.Ia berpengetahuan cukup luas tentang negaranya dalam aspek dunia politik. Diskusi juga dihadiri ahli geologi (geologist) yang berasal dari Inggris yang sangat mengenal logo kuda laut milik Pertamina. Ternyata logo kuda laut sudah dikenal di seluruh dunia sebagai logo milik perusahaan minyak Indonesia, tetapi sayang logo tersebut sudah tidak ada karena sudah diganti, ini aneh, kata mereka. Sebetulnya tidak aneh, hanya mereka tidak tau bahwa kita mempunyai hobi untuk berbuat aneh. Dari diskusi ini ada 4 hal yang perlu diperkenalkan ke gedung DPR – MPR Indonesia di mana para politikus berkantor, yaitu :
- Diperlukan tambahan pengetahuan para politikus dalam hal persepsi, ketertarikan dan kebutuhan pengetahuan tentang sain yang sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan politik.
- Perlu dikembangkan cara untuk memperluas pengetahuan sain bagi para politikus dan stafnya.
- Diperlukan sebuah organisasi bersama untuk berkumpulnya para saintis dan para politikus.
- Diperlukan buku panduan untuk para saintis-ilmuwan agar mereka dapat dengan segera mengkomunikasikan hal-hal yang bersifat saintis suatu masalah kepada para politikus.
Dari diagram tersebut terlihat betapa sulitnya bagi para saintis-ilmuwan berkomunikasi dengan para politikus dalam suatu masalah berdasar persepsi dan pendapat mereka masing-masing. Karena, harap diperhatikan bahwa sering para politikus memerlukan keputusan segera dan dalam waktu yang singkat walau tanpa atau dengan data. Politikus tidak selalu mempunyai waktu untuk menunggu para saintis-ilmuwan mengolah dan mengecek data untuk mendapat kesimpulan. Jadi salah satu kuncinya adalah para saintis-ilmuwan membuat presentasi dalam memberi informasi yang bersifat langsung kepada para politisi, untuk memberi masukan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan politik yang benar, khususnya untuk masalah enersi.
Kasus Kenaikan Harga BBM
Pembicaraan apakah pemerintah harus menaikan dan atau tidak menaikan harga BBM dengan segala implikasinya menjadi rumit dari berbagai sudut pandang.
Dari sudut pandang para saintis-ilmuwan, aspek ekonomi dan teknologi perminyakan, harga BBM dalam negri harus naik. Karena kebutuhan BBM dalam negri lebih besar dari produksi BBM dalam negri maka pemerintah harus impor BBM dari pasar dunia yang harganya terus naik dan harus dibeli dalam mata uang US $ yang akan menguras devisa . Produksi BBM dalam negri rendah dan cenderung menurun karena saat dilakukan pemboran reservoir minyak bumi mengalami kerusakan (dalam dunia perminyakan disebut formation damage)sehingga produksinya rendah dan masa produksinya menjadi pendek. Disimpulkan pemerintah tidak mampu mengelola tambang-tambang minyak bumi yang sangat banyak yang kita miliki. Harga BBM naik, akan sangat menyusahkan rakyat dan dapat menimbulkan gejolak.
Dalam aspek politik, pemerintah tidak menaikan harga BBM dalam negri, seperti yang telah dijanjikan, dengan implikasi harus mencari pinjaman/utang baru ke negara lain untuk menutup defisit APB, yang secara semu tidak menyusahkan rakyat sehingga diharapkan tidak menimbulkan gejolak.
Keputusan apapun yang akan diambil oleh pemerintah, baik keputusan saintis maupun keputusan politis, sama-sama akan menyusahkan mayoritas rakyat Indonesia yang hidup dalam kemiskinan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar